Terjun Dunia Politik

61

masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro.

Sebelum rapat berlangsung, Gus Dur mengajak Kiai Cholil

untuk berbicara di ruangannya. Gus Dur menyampaikan

bahwa dirinya tidak mau terlibat dalam menentukan siapa

yang harus menggantikan Matori. Ia tidak menitipkan

nama. Namun, yang mengejutkan adalah Gus Dur berpesan

bahwa siapa pun boleh menggantikan posisi Matori asalkan

bukan Gus Yahya. Setelah berbicara dengan Gus Dur, Kiai

Cholil dengan ekspresi yang heran bertanya kepada Gus

Yahya apa persoalan yang terjadi antara dirinya dan Gus

Dur. Gus Yahya pun bingung karena juga tidak pernah

diberitahu apa-apa oleh Gus Dur.

Karena tidak jadi menggantikan posisi Matori, Gus

Yahya pun sempat mangkel dengan Gus Dur. Setelah tahu

keputusan Gus Dur tersebut, ia sampai tak bisa berucap-

ucap dan memilih pulang ke rumah. Namun, sebagai santri

ia sangat memelihara akhlaknya terhadap kiai. Ia tak mau

berprasangka buruk terhadap Gus Dur. Namun, setelah

itu, dalam rentang sebelum Pemilu 2004 hubungan Gus

Yahya dengan Gus Dur sempat dingin. Saat itu pernah ada

insiden Gus Dur ingin memecat Saifullah Yusuf sebagai

Sekretaris Jenderal PKB. Gus Yahya bersama beberapa

tokoh pengurus lainnya membela Saifullah dan sampai

akhirnya tidak jadi dipecat.

Pada Pemilu 2004, Gus Yahya tidak patah arang dan

kembali mencoba mengadu peruntungan untuk menjadi

Anggota DPR RI. Ia kembali menjadi calon legislatif.

Namun, Gus Dur pun kembali tak menunjukkan sikap yang

bersahabat dengan pencalonannya tersebut. Hubungannya

dengan Gus Dur kembali tidak hangat. Pada awalnya,

pencalonannya ditempatkan di daerah pemilihan Jawa

Tengah, tempat di mana dirinya berasal. Namun, nomor